Postingan

Minum ES Bisa Memicu Terjadinya Flu dan Batuk, Apakah Benar ?

Healthek -  Pada saat cuaca sedang tak menentu seperti sekarang, batuk dan flu merupakan suatu kondisi yang dialami banyak orang. Pada saat seseorang tengah batuk dan influenza, larangan minum es sering dikeluarkan terutama dari orangtua pada anak. Seringnya larangan ini bahkan kerap memunculkan sindiran yang berbunyi 'es terosss'. Namun, sesungguhnya benarkah es haram dikonsumsi ketika batuk dan influenza? Menurut dokter spesialis penyakit dalam, RA Adaninggar Primadia Nariswari atau yang akrab disapa dr Ning, es bukanlah satu-satunya pemicu dari batuk dan flu. "Jika batuknya bukan alergi, enggak masalah minum es saat batuk," ujar Ning beberapa waktu lalu. "Tapi jika batuknya termasuk alergi, minum es bisa memperberat keradangan yang terjadi karena alergi dingin," tambahnya. Ning menjelaskan, bahwa tidak apa-apa untuk minum es saat batuk jika memang tidak memperberat kondisi batuk yang sedang dialami. "Pada prinsipnya, jika minum es tidak memperberat

Sebuah Penelitian Pasien Covid-19 Berisiko Lebih Besar Terkena Masalah Kesehatan Mental

Healthek -  Isolasi sosial, tekanan ekonomi, kehilangan orang terkasih dan cobaan lainnya selama pandemi berkontribusi meningkatkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Tapi bisakah orang yang terinfeksi Covid memiliki risiko lebih besar mengalami masalah kesehatan mental? Sebuah penelitian besar menyatakan bisa terjadi. Penelitian tersebut, yang diterbitkan pada Rabu dalam jurnal The BMJ, menganalisis data hampir 154.000 pasien Covid pada sistem Administrasi Kesehatan Veteran (VHA) dan membandingkan pengalaman mereka tahun itu setelah mereka sembuh dari infeksi awal mereka dengan kelompok orang yang tidak terpapar virus corona. Penelitian ini hanya mengikutsertakan pasien yang tidak pernah mengalami medical diagnosis kesehatan psychological atau pengobatan selama setidaknya dua tahun sebelum terinfeksi virus corona, sehingga memberikan kemudahan bagi para peneliti untuk fokus pada medical diagnosis kejiwaan atau psikiatrik dan pengobatan yang terjadi setelah infeks